Langsung ke konten utama

Mengenal Sejarah Paper Quilling Art (Seni Menggulung Kertas)


Halo para pembaca setia khususnya kalian yang tertarik dengan dunia Paper Quilling. Apakah kalian merupakan pecinta seni menggulung kertas ini? Maka sebutan untuk kalian adalah “Quillers”. Yup sebutan tersebut sudah lumrah digunakan bagi kalian para pelaku seni ini. Ketenaran seni menggulung kertas ini untuk beberapa tahun terakhir sudah mulai mengalami kenaikan peminat jika dibandingkan lima tahun ke belakang. Padahal jika dikaji dan ditelusuri lebih dalam sebenarnya keberadaan seni Paper Quilling ini sudah ada sekira abad ke 16 Masehi. Tetapi banyak yang menyebutkan bahwa kehadiran seni Paper Quilling ini sudah ada sejak abad ke 13M. Hal tersebut belum bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dikarenakan kurangnya bukti-bukti yang pasti terkait kemunculan seni Paper Quilling ini.
Sebelum penulis membahas lebih jauh tentang seni Paper Quilling, penulis ingin berbagi sedikit pengalaman tentang ketertarikan pada dunia seni yang satu ini.
Seni Paper Quilling atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai seni mengulung kertas merupakan salah satu seni yang sangat membutuhkan kinerja lebih dalam setaip pengerjaannya sehingga pada saat telah selesai akan menghasilkan karya yang sangat memuaskan, setidaknya begitulah apa yang penulis simpulkan dari seni Paper Quilling. Dalam mengerjakan seni Paper Quilling ini sangatlah dibutuhkan ketelitian, kesabaran, serta kreatifitas yang tidak sedikit. Karena hal tersebutlah penulis merasa tertarik dan langsung menyukai seni ini. Sudah sekira empat tahun penulis bergelut di bidang ini dimana awal mula dipertemukannya penulis dengan seni Paper Quilling ini adalah sekira akhir tahun 2014. Saat itu penulis masih menyelesaikan studi kuliah di salah satu institut seni negeri di kota Bandung dimana pada saat itu penulis mengambil jurusan Seni Rupa Murni. Awal mula mengenal seni ini adalah di saat kedatangan tante penulis dari luar kota. Seperti kebanyakan keluarga kita mengobrol tentang apapun. Kemudian dia pun memperlihatkan karya-karyanya yang di simpan di dalam telepon genggamnya yang kemudian dia menjelaskan apa yang diperlihatkannya tersebut. Seketika penulis merasa tertarik dengan sejumlah karyanya tersebut dan dia pun mengatakan bahwa ini adalah seni Paper Quilling, dimana kita menghasilkan kerya seni dengan menggulung kertas dan mengeratkannya hanya dengan menggunakan lem kayu. Rasa penasaran penulis pun semakin menjadi sampai langsung melakukan sedikit riset tentang seni Paper Quilling tersebut. Singkat kata penulis pun langsung membuat beberapa eksperimen dengan membuatnya sesuai apa yang dibayangkan untuk dijadikan sebuah karya seni. Alhasil dari sekian banyaknya latihan dan eksperimen akhirnya sampai sekarang penulis terus menggeluti bidang tersebut dan dijadikan sebagai lahan pekerjaan serta mengikutsertakan diri ke beberapa pameran seni. Sampai akhirnya di penghujung tahun terakhir studi kuliah, penulis pun langsung mengangkat tulisan skripsi dengan topik seni ini.
Dalam pengerjaan skripsi tersebut penulis tentunya mengalami beberapa kendala dimana salah satunya dengan kurangnya bukti tulisan yang bisa dipakai sebagai rujukan dalam pengumpulan data serta fakta yang sesuai dengan sejarahnya. Sejak saat penulis selesai membuat skripsi ini sampai selesai, penulis hanya menemukan satu judul skripsi dengan mengangkat topik yang sama yaitu tentang seni Paper Quilling. Jadi bisa dikatakan sampai saat ini mungkin hanya ada sedikit mahasiswa yang tertarik dengan topik ini jika dituangkan ke dalam sebuah tulisan skripsi.
Sedikitnya data dan sumber tertulis tentang seni Paper Quilling ini sedikit menyulitkan penulis untuk mengumpulkan semua informasi, tetapi seiring berjalannya waktu akhirnya titik terang pun bisa penulis dapatkan meskipun dalam tulisan skripsi tersebut tentunya masih sangat banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki.
Kembali pada pembahasan awal, jika kita telusuri lebih dalam tentang sejarah seni Paper Quilling ini seperti yang telah penulis katakan di awal, kemunculan seni ini adalah sekira abad ke 16M tetapi hal tersebut banyak yang meragukan dikarenakan ada juga yang mengatakan sekira abad ke 13. Berikut merupakan ulasan singkat mengenai sejarah berkembangnya seni Paper Quilling dimulai dari awal kemunculannya sampai sekarang yang berhasil penulis kutip dari berbagai sumber:

Sejarah Awal Kemunculan

Seni menggulung kertas atau dalam bahasa Inggris disebut Paper Quilling merupakan suatu teknik dalam berkesenirupaan khususnya dalam dunia kerajinan tangan (craft) dan juga sebagai suatu karya Seni Murni. Biasanya bentuk dari kesenian ini adalah dua dimensi ataupun tiga dimensi hal ini dikarenakan fungsi serta tujuan penciptaannya yang berbeda-beda. Dalam perjalanan sejarahnya, Paper Quilling ini telah melalui beberapa masa dan juga perubahan fungsi dengan sendirinya sesuai kebutuhan pemakaian. Seni menggulung kertas ini lambat laun kepopulerannya mulai memuncak setelah sebelumnya hanya berfungsi sebagai media untuk urusan tertentu saja. Berawal dari sejarah lahirnya seni menggulung kertas ini sebetulnya ditemukan sekira abad ke 16 dan  abad ke 17 yang bermula berkembang di belahan benua Eropa tepatnya di Prancis dan Italia.
Bermula dari pekerjaan yang dilakukan oleh para Biarawan dan Biarawati dalam membuat benda-benda hias ornamen penuh makna religius. Pada mulanya mereka mengaplikasikan seni menggulung kertas tersebut ke benda-benda yang biasa digunakan dalam proses keagamaan. Pada saat itu mereka tidak tahu menahu mengenai apa teknik yang dikerjakan dan untuk apa kelanjutannya selain hanya berfungsi untuk kegiatan tersebut. Sampai akhirnya dengan berlalunya waktu desain serta penggunaan seni menggulung kertas ini semakin berkembang sampai sekarang.
Dalam tulisan ini, penulis membatasi masalah dimana hanya akan menguraikan sejarah perjalanan dari seni hias menggulung kertas ini dimulai dari awal perkembangannya sampai sekarang secara sekilas dan tidak terlalu mendalam. Dalam hal ini pembatasan masalah diperlukan agar diharapkan kedepannya dengan adanya tulisan sederhana ini masyarakat luas bisa setidaknya mengerti dan tahu akan keberadaan dan fungsi dari Paper Quilling ini. Penulis begitu tertarik dengan adanya teknik menggulung kertas ini dimana kita sebagai pelaku diharuskan serta dituntut akan adanya kreatifitas dan juga tidak mengenal batas usia. Hal ini seperti tertera dalam sebuah artikel: Quilling is great for all ages thanks to the simplicity of the techniques and how relaxing it is. The craft has become increasingly popular due to the low cost of the material (wikipedia).
Pada pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan berkesenian ini kita sebagai pelaku dituntut akan adanya modal utama yaitu kreatifitas. Setelah itu kita dituntut untuk memiliki imajinasi sesederhana apapun itu, kita pasti bisa mengaplikasikannya ke dalam bentuk seni hias Paper Quilling ini. Selanjutnya adalah untuk berkecimpung di bidang ini, para pelaku akan disuguhkan oleh rasa senang, bahagia, serta rasa puas pada saat proses pengerjaan maupun pada saat proses telah selesai dilakukan dikarenakan pelaku mengerjakan seni hias ini selalu didukung oleh kondisi suasana hati serta modal Passion yang ada di dalam dirinya. Hal ini ditambah pula dengan kenyataan bahwa harga dari semua alat serta bahan dari seni hias Paper Quilling ini sangatlah terjangkau.
Pada saat ini perkembangan Paper Quilling sudah semakin meningkat dibandingkan dengan pada masa awal kemunculannya. Perkembangannya pun sudah bisa dikatakan telah ada di seluruh penjuru negeri. Boleh dikatan bermula dari tempat asal kemunculannya yaitu di benua Eropa sampai saat ini ada dimana-mana seperti di Amerika, Afrika, bahkan Asia seperti di Indonesia. Pada saat ini sudah banyak pelaku yang menekuni kesenian keterampilan tangan ini bahkan tidak sedikit pula para pelaku menjadikannya sebagai profesi sekaligus sebagai lahan pekerjaan. Biasanya para pelaku yang bergelut di bidang ini kebanyakan adalah dari kaum wanita. Tetapi tidak jarang pula ditemukan para kaum adam yang memang bermulai dari kegemaran yang kemudian mengalihkannya menjadi sebuah profesi dan lahan pekerjaan seperti yang penulis tekuni sampai saat ini.
Sejak saat awal kemunculannya di benua Eropa, seni hias Paper Quilling ini sudah digemari oleh para pelaku dimulai dari para Biarawati sampai kaum Bangsawan. Maka tak heran dengan berkembangnya waktu sampai saat ini ditemukan para pelaku dimana mereka mendedikasikan pekerjaannya di bidang ini. Sebut saja para pelaku tersebut sebagai seniman, tetapi mereka hanya fokus pada seni hias Paper Quilling dan bahkan selalu mengadakan Pameran Seni khusus bertemakan Paper Quilling.  Pada saat ini banyak sekali para pelaku seni di bidang ini baik itu untuk pagelaran kegiatan berkesenian maupun hanya untuk seni craft atau kerajinan tangan saja.
Dahulu Paper Quilling hanya berfungsi untuk kegiatan keagamaan saja namun seiring berkembangnya waktu, kini seni ini berubah fungsi tidak hanya untuk kegiatan keagamaan saja melainkan di zaman yang modern ini para pelaku lebih merasakan kebebasan pada saat membuat karya seni ini. Dimulai dari difungsikannya sebagai hal-hal yang bersifat komersil sampai sebagai benda seni bernilai tinggi. Dalam kegiatan berkesenian ini, biasanya para pelaku dibagi kedalam dua kategori. Kategori pertama yaitu para pelaku dimana mereka mengkhususkan kegiatannya tersebut kedalam hal yang bersifat craft atau kegiatan kerajinan tangan. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku seperti benda yang dihasilkan nantinya mengikuti fungsinya. Sebut saja membuat hiasan untuk kotak perhiasan, membuat hiasan frame foto, dan kado ulang tahun yang bersifat sebagai ungkapan saja ataupun ucapan selamat kepada orang yang dituju. Bahkan saat ini banyak sekali pelaku di bidang ini membuka lapangan kerja dimana nantinya mereka melakukan kegiatan seni dengan mengajarkannya kepada para pelaku baru yang tertarik dengan seni hias Paper Quilling. Hal ini bisa kita temui dari sanggar-sanggar ataupun tempat pelatihan seperti kursus dan les Paper Quilling yang kini mulai marak di beberapa tempat mulai di luar negeri bahkan sampai di dalam negeri sendiri seperti di kota-kota besar yang ada di Indonesia.
Kategori kedua merupakan para pelaku dimana memfokuskan kegiatan ini hanya untuk berkesenian khususnya dalam cabang Seni Rupa dan dipamerkan dalam kegiatan Pameran Seni di berbagai Galeri Seni. Hal ini dapat dilihat dari cara si pelaku dalam hal tujuan serta pengerjaannya. Biasanya para pelaku di kategori ini selalu mempunyai ide, gagasan, serta tujuan yang sangat mendalam sehingga selalu dituangkan kedalam sebuah objek karya seni dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kegiatan berkesenian ini telah menginspirasi banyak pelaku dimana akhirnya para pelaku ini memilih untuk mendedikasikan karir hidupnya di bidang ini dan akhirnya tak heran sekarang sudah banyak ditemukan seniman-seniman di bidang ini. Biasanya dalam kategori ini para pelaku memulainya dari sebuah kegemaran kemudian lambat laun mendorongnya untuk terus menekuninya sampai akhirnya menjadikannya sebagai sebuah profesi serta lapangan pekerjaan untuknya.
Para pelaku seni Paper Quilling pada zaman dahulu diantaranya adalah: Princess Elizabeth (putra dari Kerajaan Inggris King George III), Joseph Bramah (sebagai tukang pengukir kunci), Mrs. Delany (pelopor Paper Artwork dan sekaligus sebagai teman dari Jonathan Swift), Jane Austin (Novelis terkenal), dan Bronte Sister. Untuk saat ini ada beberapa seniman Paper Quilling yang bisa dikatakan sudah sangat menekuni profesi ini dengan rentan waktu serta keseriusannya yang cukup lama seperti Yulia Brodskaya (seniman asal Moskow, Russia), Sena Runa (seniman asal Turki), dan masih banyak lagi seniman-seniman di bidang ini yang tidak terhitung lagi jumlahnya dimana hampir semua para pelaku seni di bidang ini pada saat ini memiliki ciri khas masing-masing dikarenakan tujuan, fungsi, serta ide yang berbeda-beda. Untuk kegiatan berkesenian di cabang Seni Rupa sendiri sejak dahulu sudah banyak diadakan pameran-pameran seni dan bahkan sampai saat ini banyak terdapat di beberapa museum dan galeri-galeri terkenal di Eropa dan Amerika dimulai dari Paper Quilling yang bersifat antik (awal kemunculan) sampai yang bersifat seni modern/ kontemporer (saat ini).
Menurut  Wikipedia pengertian dari  Paper Quilling adalah  seni menggulung kertas dimana hasil gulungan kertas tersebut dirangkai sedemikian rupa sehingga menghasilkan  bentuk yang menawan.  Di indonesia sendiri Paper Quilling sudah cukup populer, tetapi belum sepenuhnya menyebar. Seni menggulung kertas ini nantinya akan menghasilkan bentuk rupa baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi tergantung kebutuhan pemakaian. Seni ini melibatkan beberapa penggunaan pada lembaran kertas yang telah dipotong memanjang sedemikian rupa disertai dengan beberapa pelengkap lainnya seperti lem, jarum khusus, cetakan, dan sebagainya dimana nantinya bertujuan agar terciptanya sebuah karya seni yang menawan. Lembaran kertas tersebut dalam penggunannya haruslah digulung kemudian dibentuk sedemikian rupa agar membentuk sebuah objek yang diinginkan, baik itu objek untuk seni hias kerajinan tangan ataupun  dalam kaitannya dengan suatu objek dalam seni murni. Seni menggulung kertas ini telah dikenal di Eropa sejak abad ke-17 dahulu namanya adalah Paper Feligree atau Roll Work. Di negara Prancis dan Italia pada saat itu, seni menggulung kertas ini digunakan oleh para biarawan untuk menghiasi ornamen yang bersifat keagamaan. Sedangkan di Inggris, seni ini terkenal pada zaman Victorian, yaitu pada masa King George III.

Fungsi

Menurut Wikipedia Pada masa awal kemunculannya, Paper Quilling di bagian wilayah Prancis dan Italia difungsikan hanya untuk kepentingan agama saja seperti ornamen-ornamen yang bersifat keagamaan. Berbeda dengan di wilayah Inggris pada saat itu Paper Quilling memiliki fungsi yang berbeda dimana pada saat yang sama yaitu pada masa pemerintahan Raja George III. Dimana padaa saat itu sang raja memiliki seorang putri  yang bernama Putri Elizabeth yang sangat menggemari seni ini. Dikesehariannya sang putri sering sekali membuat hiasan-hiasan ornamen yang diaplikasikan ke dalam bentuk-bentuk yang sehari-hari digunakan seperti kotak perhiasan, sebagai kado hadiah ulang tahun, dan sebagainya. Dengan berjalannya waktu, seni Paper Quilling ini pun mengalami perkembangan sampai sekarang dimana fungsinya tidak lagi sama dengan saat awal kemunculannya. Pada saat ini Paper Quilling berfungsi sebagai pemuas kebutuhan seperti hobi dan bahkan dijadikan sebagai sebuah profesi pekerjaan. Lalu seiring berkembangnya kreativitas, maka pada saat ini Paper Quilling lebih memiliki beragam fungsi diantaranya dijadikan sebagai kado hadiah, sebagai sebuah keajinan tangan, dan  bahkan dijadikan sebagai sebuah karya seni murni yang bernilai tinggi.
     





Perkembangan

Awal kemunculan Seni Paper Quilling adalah  sekira abad  ke-16 dan 17 tetapi menurut beberapa sumber menyatakan bahwa awal kemunculannya adalah pada abad ke-13.  Pada saat itu seni ini disebut juga sebagai Paper Feligree atau Roll Work. Seni ini muncul untuk pertama kali di wilayah Benua Eropa tepatnya di wilayah Prancis dan Italia dan juga di wilayah Inggris.
Menurut Guild Weebly.com pada saat awal kemunculannya, seni menggulung kertas ini adalah secara disengaja yang dilakukan oleh beberapa biarawan yang bertugas mengurus keperluan gereja. Pada saat itu gereja-gereja di beberapa wilayah di Eropa khususnya di Prancis dan Italia sedang mengalami kekurangan biaya untuk memperbaiki keadaan gereja di sana. Pada saat itu, gereja sedang membutuhkan beberapa hiasan properti untuk menghiasi ruangan di dalam gereja seperti gambar-gambar yang bersifat kerohanian. Untuk membuat hiasan dekorasi gambar-gambar tersebut tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor dimulai dari pemakaian bahan dan juga material lainnya yang sangat mahal. Biasanya material dan juga bahan yang digunakan adalah selalu dari perak ataupun emas murni. Tentu bahan serta material tersebut tidaklah murah harganya dan pasti akan sedikit sulit untuk menemukannya. Maka dengan inisiatif para biarawan di gereja tersebut mereka menemukan sebuah solusi untuk meminimalisir kekurangan biaya tersebut, yaitu dengan cara menggunakan bubuk emas ataupun perak ke media kertas yang sebelumnya telah dirangkai menjadi sebuah dekorasi ornamen ataupun gambar-gambar yang bersifat keagamaan. Alhasil hal tersebut berbuah manis dimana dengan cara tersebut ornamen-ornamen yang terbuat dari emas ataupun perak asli tidak bisa dibedakan dengan cara yang dilakukan oleh para biarawan tersebut.
Seiring dengan berkembangnya waktu, Paper Quilling mengalami perubahan serta perkembangan. Sekitar abad ke-20 seni ini mulai menyebar dan meluas ke berbagai wilayah termasuk ke Amerika. Hingga pada saat ini seni menggulung kertas ini bisa dikenal dan menyebar di wilayah Indonesia meskipun masih sedikit masyarakat yang mengetahuinya.

Kegiatan Seni
Aktivitas

Sejak awal kemunculannya seni Paper Quilling ini memang diperuntukkan untuk hal-hal yang bersifat kesenian. Dalam hal ini seni yang dimaksud adalah seni rupa dikarenakan oleh kebutuhan pada awal kemunculannya. Seperti yang telah penulis bahas sebelumnya, seni ini muncul disebabkan oleh ide cemerlang para biarawan yang bertugas di gereja-gereja di wilayah Eropa, yaitu Prancis dan Italia. Tetapi pada saat itu seni menggulung kertas ini hanya diperuntukan untuk kegiatan yang bersifat kerohanian seperti membuat hiasan gambar-gambar, sampul buku agama, dan sebagainya. Berebeda dengan penggunaan di wilayah Inggris, dimana seni Paper Quilling ini lebih difungsikan ke dalam sebuah objek untuk keperluan hadiah ataupun yang lainnya sseperti yang dilakukan oleh Putri Elizabeth, putra dari Raja George III pada saat itu. Seiring dengan berjalannya waktu kini pada masa zaman modern, kegiatan seni ini lebih meluas mulai dari kegiatan yang bersifat kerajinan tangan bahkan sampai merambah ke dunia seni murni. Maka tak heran jika saat ini ditemukan beberapa koleksi karya seni Paper Quilling di beberapa museum di wilayah Eropa dan Amerika mulai dari zaman dahulu sampai seni Paper Quilling yang lebih modern. Bahkan menurut Quilling Weebly.com selalu diadakan kegiatan rutin tahunan berupa kegiatan pertemuan dan beberapa pameran kecil yang dihadiri oleh para anggota yang menyukai kegiatan seni ini sampai sekarang. Kegiatan ini dilakukan untuk pertama kali pada tahun 1984 yang bertempat di Ashorne, Warwickshire serta beberapa festival kecil yang telah ada sejak tahun 1992 yang diselenggarakan di Ragley, Warwickshire, Inggris.

Pelaku Seni
Para pelaku seni Paper Quilling pada zaman dahulu diantaranya adalah: Princess Elizabeth (putra dari Kerajaan Inggris King George III), Joseph Bramah (sebagai tukang pengukir kunci), Mrs. Delany (pelopor Paper Artwork dan sekaligus sebagai teman dari Jonathan Swift), Jane Austin (Novelis terkenal), dan Bronte Sister. Untuk saat ini ada beberapa seniman Paper Quilling yang bisa dikatakan sudah sangat menekuni profesi ini dengan rentan waktu serta keseriusannya yang cukup lama seperti Yulia Brodskaya (seniman asal Moskow, Russia), Sena Runa (seniman asal Turki), dan masih banyak lagi seniman-seniman di bidang ini yang tidak terhitung lagi jumlahnya dimana hampir semua para pelaku seni di bidang ini pada saat ini memiliki ciri khas masing-masing dikarenakan tujuan, fungsi, serta ide yang berbeda-beda.

Landasan Teori

Dalam tulisan ini penulis memiliki beberapa landasan agar tulisan ini lebih kuat dan berbobot dalam penyampaiannya kepada masyarakat luas. Adapun beberapa landasan teori yang telah penulis acu diantaranya adalah:
1.      Lasmini. 2012. Karya Paper Quilling Tiga Dimensi Dengan Menggunakan Limbah Kertas  (Skripsi). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
2.      Rizki Anugraha. 2017. Katarsis Perpisahan Pada Karya Seni Patung dengan teknik Paper Quilling (Skripsi). Bandung: Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
3.      Wikipedia dengan judul artikel Quilling. Dalam artikelnya menyebutkan beberapa poin penting dalam perkembangan dunia Paper Quilling di Eropa serta beberapa seniman pembuat seni ini.
4.      Wikipedia dengan artikel berjudul Princess Elizabeth. Dalam artikel tersebut menceritaka kehidupan pribadi dari seorang putri raja George III dimana Princess Elizabeth ini sangat menggemari seni Paper Quilling.
5.      Wikipedia dengan artikel berjudul Raja George III. Artikel ini menceritakan kehidupan dari ayah Princess Elizabeth.
6.      Wikipedia dengan artikel berjudul Yulia Brodskaya. Artikel ini menceritakan tentang seorang seniman Paper Quilling dimana beliau merupaka pelopor seni ini di dunia sekarang.
7.      Quilling Guild Weebly. Dimana dalam artikelnya bermuatan tentang perjalanan singkat dari Paper Quilling serta fungsinya dalam kehidupan pada masa teretentu.
8.      Assapaper. Dalam artikelnya membahas mengenai bagaimana cara mempraktekkan serta alat-alat penunjang apa saja yang dibutuhkan dalam Paper Quilling.
9.      Quilled Creation. Artikelnya menceritakan sejarah singkat dari Paper Quilling
10.  Pinterest. Dalam artikelnya menyajikan berbagai jenis buku panduan dalam pembuatan kreasi seni Paper Quilling dengan bentuk yang menarik, dll.
11.  Wawancara tidak langsung dengan para penggiat seni Paper Quilling melalui percakapan singkat di media sosial Instagram. Penulis memilih empat orang pelaku penggiat seni ini dipilih berdasarkan kinerjanya selama berkecimpung di bidang ini serta untuk perwakilan dari sekian banyaknya penggiat seni ini yang ada di seluruh penjuru negeri. Beberapa catatan hasil wawancara singkat dari empat orang pelaku penggiat seni ini diantaranya:
a.       Akun instagram @QUILLIGREE berpendapat bahwa:
“For me the function of Quilling is enjoyment, sharing my work, hopefully inspiring others and to make some money as well. The money isn’t too important, but it’s nice”.
b.      Akun instagram @SVET_LANA_DANI berpendapat bahwa:
“I’m so happy that you and the other people like my arts! It’s very pleased. I make Quilling for taking a good mood. My art is my hobby!”.
c.       Akun instagram @SARAQUILLING berpendapat bahwa:
“Quilling is just my hobby and I love art and craft. I just begin 2006, when I suddenly look of Quilling art is just interest me and I just want to have a specials project of works of minds to give interest of kids (I’m a librarian) and it was simple just paper and glue to make them creative and educative. In my country Quilling is just a new here, or else never heard of it”.
d.      Akun instagram @JULIDEBELEN berpendapat bahwa:
“I’m a handletterer and a designer  and when I first saw Quilling I was intrigued by it. I tried my hand at it and realize I loved the process. I decided to combine it with my love of typography. It worked. But I saw the potential of what you can do with it. My 2016 piece is now the face of one of the college’s graduation program in the US. People have come to me asking to use paper art on their logo or advertising or book covers. The selection of uses are as wide as people can think of it. Most of the artwork in my shop is sold individual as art pieces and usually gifted or hung on the walls. It adds beauty to people’s lives and also reminder that anything, even paper can be turned into something beautiful and exciting”.


Tinjauan Pustaka

Dalam tulisan ini penulis sedikit mendapatkan informasi mengenai daftar bacaan yang seharusnya menjadi dasar penopang landasan teori tulisan ini. Oleh karena itu penulis mencari sumber data bacaan sebagian besar bersumber dari internet seperti tertera di bawah ini dan juga penulis mengajukan beberapa pertanyaan singkat kepada para pelaku seni Paper Quilling ini secara tidak langsung (mengajukan beberapa pertanyaan seputar Paper Quilling melalui pesan singkat/ surat elektronik/ media sosial) dimana para pelaku tersebut bertempat tinggal di luar wilayah Indonesia.
1.      Lasmini. 2012. Karya Paper Quilling Tiga Dimensi Dengan Menggunakan Limbah Kertas  (Skripsi). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
2.      Rizki Anugraha. 2017. Katarsis Perpisahan Pada Karya Seni Patung dengan teknik Paper Quilling (Skripsi). Bandung: Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
3.      Wikipedia.org. (2013). Quilling - Wikipedia, the free encyclopedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Quilling. Diunduh tanggal 20 April 2016
4.      Wikipedia.org. (2013). Quilling: Revision history - Wikipedia, the free encyclopedia. https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Quilling&action=history. Diunduh tanggal 20 April 2016
5.      Wikipedia.org. (2016). Princess Elizabeth of the United Kingdom - Wikipedia, the free encyclopedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Princess_Elizabeth_of_the_United_Kingdom. Diunduh tanggal 20 April 2016
6.      Wikipedia.org. (2016). George III of the United Kingdom - Wikipedia, the free encyclopedia. https://en.wikipedia.org/wiki/George_III_of_the_United_Kingdom. Diunduh tanggal 20 April 2016
7.      Wikipedia.org. (2016). Kerajaan Britania Raya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Britania_Raya. Diunduh tanggal 20 April 2016
8.      Wikipedia.org. (2016). Seni dekoratif era Victoria - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_dekoratif_era_Victoria. Diunduh tanggal 20 April 2016
9.      Pinterest. (2013). Quilling, Paper, and Book Art on Pinterest. https://id.pinterest.com/bellerive/quilling-paper-and-book-art/. Diunduh tanggal 20 April 2016
10.  Weebly. (2016). The history of Quilling - Quilling Guild. http://quilling-guild.weebly.com/the-history-of-quilling.html. Diunduh tanggal 20 April 2016
11.  Quilledcreation. (2013). History of Paper Quilling. http://www.quilledcreations.com/historyofquilling.asp. Diunduh tanggal 20 April 2016



Semoga tulisan sekilas yang disampaikan oleh penulis ini setidaknya bisa sedikit memberikan informasi tambahan bagi kalian yang sedang mencari ataupun ingin mengetahui lebih jauh dari salah satu seni ini yaitu seni menggulung kertas atau Paper Quilling Art. Semoga ke depannya penulis bisa lebih memberikan informasi tambahan dari teknik Paper Quilling dengan membuat beberapa karya dari Paper Quilling ini. Selamat mencoba dan jangan pantang menyerah ya Quillers! See ya! @rijkikigallery.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peralatan Simpel Untuk Membuat Paper Quilling Art Hey Quillers kembali lagi dengan saya @rijkikigallery! Kali ini penulis akan membahas mengenai peralatan apa saja yang wajib ada jika kita ingin membuat sebuah karya seni Paper Quilling. Seperti yang telah kita ketahui bahwa peralatan yang diperlukan cukuplah banyak jenisnya sesuai dengan fungsinya masing-masing dan jika kalian berminat untuk memiliki semua peralatan yang memang dibutuhkan untuk membuat karya Paper Quilling, saat ini sudah banyak tersedia di toko-toko online di seluruh Indonesia.  Tapi hey! Dengan sedikit kreatifitas, kita bisa membuat sebuah karya Paper Quilling hanya dengan alat dan bahan seadanya saja lho! Penasaran apa aja? Yuk kita lihat di bawah ini! 1. Kertas Quilling  Bahan utama untuk membuat sebuah karya seni Paper Quilling tentunya kertas. Kertas yang digunakan bisa semua jenis kertas apapun sesuai selera kita, tetapi jika kalian ingin membuat karya yang lebih berwarna ...
How to Make Tiny Paper Rose Flower Cara membuat Mawar Kecil dari Kertas by @rijkikigallery Hi Quillers, kembali lagi dengan saya @rijkikigallery. Dalam postingan kali ini saya akan membahas tutorial bagaimana cara membuat Bunga Mawar dengan ukuran yang kecil dari kertas. Dalam membuat paper flower tentunya ada berbagai macam cara, salah satu cara yang akan saya sampaikan kali adalah dari berbagai eksperimen yang telah saya lakukan sebelumnya sehingga menemukan cara ini. Semoga cara ini bisa membantu kawan-kawan dalam berkreasi membuat paper flower khususnya dengan ukuran yang kecil. Alat dan bahan yang digunakan berupa: 1. Strip of Paper/ Kertas Quilling Kertas Quilling yang sudah dipotong dengan ukuran lebar 1 cm 2.  Glue/ Lem Kayu Lem Kayu untuk menempelkan kertas 3. Scissors/ Gunting Gunting untuk memotong kertas 4. Tweezer Untuk membantu menempelkan kertas dan lem 5. Jarum Quilling Sebagai penahan potongan kertas agar bisa disatukan satu d...